Entah sesendu apa aku pagi ini. Mengucap kalimat manis, untuk orang terhebat.
Bapak! Selamat Ulang Tahun, Pak!
Kereta listrik di segala lintasan mungkin tak sekuat bapakku mengais asa.
Tak jua secepat bapakku menenangkannku.
Aku selalu bermimpi sehebat beliau.
Aku selalu bermimpi sekokoh beliau. Mungkin aku tak sering bicara dengannya.
Aku juga tak pandai duduk berdua di sampingnya.
Bahkan aku tak pandai mendengarkannya.
Tapi sungguh, tak ada yang mampu menandingi kecintaanku pada bapak. Bersyukur adalah keindahan terbaik yang ditunjukkannya.
Aku juga ingin sesederhana bapak.
Aku juga ingin sekuat bapak.
Tapi tetap saja kita jarang bicara.
Jauh dari lubuk hati paling dalam, aku tak pernah berhenti membanggakanmu.
Aku tak pernah berhenti megingat pesan pesanmu.
Kita sama, ingin membahagiakan ibu dan dzaki ( adik laki lakiku).
Hanya saja kita jarang bicara.
Bapak tak perlu tahu seberapa banyak tetes air Mata ini untukmu.
Untuk semua maafku.
Untuk semua kebanggannku, padamu. Dan untuk semua abdiku padamu, pak! Aku anak pertamamu, yang selalu mencintaimu dalam acuhku padamu.
Selamat Ulang Tahun Bapak. Terimakasih telah menjadi bapak yang hebat!
Tuesday, December 10, 2013 | 0
comments | Read More
