Pagi itu...
aku terbangun...
teringat hal yang kadang terlupa...
duduk manis seorang wanita diantara kicauan burung dan sinar mentari...
apa mungkin itu bidadari di sisa mimpiku?
bukan! itu Ibuku.
yang kadang terlupa...
yang kadang aku beri luka...
harus aku memeluknya saat itu?
oh tidak...
aku merasa tak pantas untuk itu...
meihatnya pun aku tak sanggup...
sungguh jauh aku terlupa...
tapi Ibu...
tak pernah kehilangan waktu untuk mengingatku...
menyadarkan aku di sisa gelisah...
tak pernah lupa tersenyum di batas doa...
tak pernah lupa memeluk di saat duka....
tangannya tak pernah lelah menggapaiku...
saat aku terjatuh...
saat aku tersesat...
bahkan saat aku terlupa ucapannyu...
salah aku menangis karena Ibu?
jelas tidak!
yang salah saat Ibu menangis karena aku...
selamat malam untuk Ibu yang tak pernah bosan mengajariku....
aku terbangun...
teringat hal yang kadang terlupa...
duduk manis seorang wanita diantara kicauan burung dan sinar mentari...
apa mungkin itu bidadari di sisa mimpiku?
bukan! itu Ibuku.
yang kadang terlupa...
yang kadang aku beri luka...
harus aku memeluknya saat itu?
oh tidak...
aku merasa tak pantas untuk itu...
meihatnya pun aku tak sanggup...
sungguh jauh aku terlupa...
tapi Ibu...
tak pernah kehilangan waktu untuk mengingatku...
menyadarkan aku di sisa gelisah...
tak pernah lupa tersenyum di batas doa...
tak pernah lupa memeluk di saat duka....
tangannya tak pernah lelah menggapaiku...
saat aku terjatuh...
saat aku tersesat...
bahkan saat aku terlupa ucapannyu...
salah aku menangis karena Ibu?
jelas tidak!
yang salah saat Ibu menangis karena aku...
selamat malam untuk Ibu yang tak pernah bosan mengajariku....
Tuesday, October 30, 2012 | 0
comments | Read More