Jika Saja, Aku Senja.

-Rizki Khairisubhan-

Saturday, November 23, 2013 | 2 comments | Read More

Bias.

Sejak saat itu...

Bait bait hariku dimulai dengan namamu...

Entah berapa malam yang aku biaskan dengan bayangmu...

Membiarkan kerumunan pertanda pekatkan mimpiku...

Sejak saat itu...

Aku biarkan terik langkahku terbagi...

Untuk semua nyataku,

dan mimpi mimpi tentang kamu...

Sejak saat itu...

Aku mulai bersembunyi...

Bersembunyi dalam ruang ketidakpastian...

Ketidakpastian yang ujungnya selalu saja, kamu...

Sejak saat itu...

Semua tersisa bayangmu...

Terisak dalam janji tanpa sepengetahuanmu...

Sekuat egoku mencinintaimu, diam diam.

Andai saja kamu tahu...

Mungkin bias mimpiku bukan lagi kamu...

Tapi. Kita...

Kita yang selalu bersembunyi dalam riak ketakutanku...

Sungguh, tiada pagi tanpa pemanis mimpi serumit kamu.

Aku meracau pilu...

Selalu saja kamu tak pernah tahu...

bahkan, hingga kini aku membisu...

Friday, November 15, 2013 | 0 comments | Read More

Bermimpilah Jawabannya.

Jika saja genggaman tangan tak sanggup kau raih,
bermimpilah jawabannya...
Jika saja peluk hanya ada dalam jarakmu,
bermimpilah jawabannya...

Jika bayangnya saja yang menyapamu, aku bisa apa ?
bermimpilah jawabannya...
Jika malam menusukmu dalam dalam,
bermimpilah jawabannya...

Jika mimpi tak semanis harapmu,
tertawalah bersama pagi...
Jika hujan melunturkan asa rindumu,
menarilah bersama pelangi...

Jika saja jarak bukan bait bait rindumu,
tenunlah bersama mimpi mimpimu...
Jika saja mentari bukan pemanis harap pagimu,
biar saja terik kuatkan ego pikirmu...

ah...
Jika saja semua mengerti bahasamu,
tak perlu kau jelaskan seriuh ini...
biar pilu yang tertata membagi rindu...

Friday, November 15, 2013 | 0 comments | Read More

Kerumunan Rindu.

Larik cahaya menggengam malam...

Malam sunyi yang kadang enggan mengerti...

Mengerti lirih, sepeninggal rasa...

Rasa yang tertatih rapi mengguncang asa...

Masih saja aku berlari...

Mendikte pahit, yang tak kunjung usai...

Yang tangguh tanpa tergerus waktu...

Dan untukku selalu saja terasa manis...

ah...

Sepahit apapun, jika ujungnya kamu tetap saja manis...

Entah seberapa jauh aku bertahan, dengan ego sebodoh ini...

Nyatanya aku masih sanggup, di sini...

Kadang aku bernyanyi, juga menari...

Dengan irama rindu yang merdu...

Liriknya... Sudah pasti kamu...

Dengan semesta pengiringnya...

Aku berbaring...

Dalam kerumunan rindu...

Yang berisikan sejuk nafasmu...

Berlatarkan sepercik manis senyummu...

Aku selalu saja merindu...

Dengan satu satunya alasan...

Dan selalu saja sama...

Kamu...

Wednesday, November 13, 2013 | 0 comments | Read More

Jejak. ( untuk adik sepupu, Annisa Choirani )

Aku terbiasa terlelap...
Meniduri jejak dan waktu...
Ketika aku dan kamu masih menjadi, kita...
Ketika ego bukan hanya punyamu, tapi kita...

Aku bukan tak ingin pergi...
Pergi meninggalkan semua jejak dan segala hal tentang kita...
Aku hanya terbiasa mengagungkan tentang kita...
Dan semua yang berujung, kamu...
Kini semua hanya terisa aku...
Bukan lagi kita...
Mungkin lainnya hanya sebatas waktu aku mengingatmu...
Dan tentunya, rindu...


khusus untuk adik sepupu di Jakarta yang kadang merindu yang telah lalu , Annisa Choirani.

Tuesday, November 12, 2013 | 0 comments | Read More