Manchester United

about me

My photo
bogor, jawa barat, Indonesia
anak pertama dari ayah dan ibu yang hebat. Kaka dari adik laki laki yang gagah.

Thursday 9 July 2015

Pulang.

Pagi perlahan menjemputku.
Dan malam malam di sisa Ramadhan perlahan berlalu.
Aku masih berdiam di situ.
Duduk bersandar dengan waktu, waktu yang selalu saja enggan menunggu.

Aku terlalu sering berselisih dengan waktu.
Waktu yang selalu pandai berjalan maju.
Tanpa sedikitpun jeda untuk diganggu.
dan terus melaju.

Dan aku...
Selalu saja menunggu.
Sampai waktu mengajariku.
Semua akan pergi meninggalkanku.

Tapi waktu akan selalu di sisiku.
Menjadi teman terbaik di sisa hidupku.
Kemanapun aku berlari, waktu akan selalu di situ.
Sampai akhirnya waktu pula yang menjemputku.




Ya Allah, aku memang tak punya waktu lama dengan bapak.
maka aku mohon, karuniakanlah usia yang panjang nan berkah untuk ibu dan adikku.
setidaknya, selalu ada tempat untuk aku pulang membagi rindu.
Thursday, July 09, 2015 | 0 comments | Read More

Sampai Jumpa.

Tenang itu akan pergi.
Kepergian sementara yang pasti menyisakan rindu.
Rindu dan harap untuk kembali.
Kembali pada pertemuan lagi dan lagi.

Iya...
Ramadhan tinggal menghitung hari.
Hari-hari yang sayang untuk kita lewati.
Hanya berdiam diri? 

Apa kita tetap di sini nanti?
Bertemu kembali dengan bulan penuh berkah ini.
Sungguh tak ada yang pasti.
Sampai nanti kita benar benar kembali.

Semua ketentraman itu akan kembali.
Bersama janji janji yang kita harap dapat ditepati.
Tetap di sini?
atau kita yang lebih dulu kembali?

Semua itu sudah pasti.
Yang hidup akan mati.
Yang datang akan pergi.
Apa kita tetap di sini?

Ramadhan...
Jangan pergi terlampau jauh.
Biar aku selalu tahu diri.
Aku bukan makhluk yang suci.

Mulailah benahi.
Aku bukan makhluk yang tahu diri.
Semoga tahun depan kita bertemu lagi.
Untuk terus memperbaiki diri.
Thursday, July 09, 2015 | 0 comments | Read More

Sunday 24 May 2015

Merindu Bapak (1) : Aku Lupa, Dimana?

Kadang, jarak membuat kita lupa bahwa keadaan tak lagi sama.
Yang dekat bukan lagi mereka yg dulu pernah berjalan seirama.
Hanya mereka yg berpura pura ceria denga hati yang luka.

Kadang, tawa bukan soal bahagia.
Tapi soal rasa yang tak kemana mana.
Pagi bisa saja membuat kita lupa.
Tapi malam tak kalah hebat mengusik luka.

Semua bukan lagi tentang rasa yang terlupa.
Bukan juga tentang tanya yang menggebu.
Ah... Ujungnya selalu saja rindu.
Rindu dalam malam yang sendu.



Semua sama, akan ada waktu untuk tertawa lalu kecewa.
Hidup tak selamanya seirama.

Sayangnya aku lupa, aku dimana.
Aku hanya rindu seorang bapak.


Merindu Bapak (3) on Youtube



Sunday, May 24, 2015 | 7 comments | Read More