Sore itu, kulihat muram sebagian.
Mata mata yang berjuang pada himpitan.
Tiada kebahagian.
Bahkan hanya keterpaksaan.
Mereka sebut itu hidup.
Dari terang hingga redup.
Rebahkan harap dan keluh.
Yang hinggap hingga matahari tak lagi teduh.
Di sisi lain, ada aku yang mengadu.
Pada janji yang terlampau kaku.
Lalu di mana aku berlabuh?
Mimpi yang kurajut, perlahan rapuh.
Sedikit menggelap.
Tapi aku tak terlelap.
Malam datang mendekap.
Dengan gontai menuntun harap.
Aku, kembali pada hidup.
Yang kuanggap tak pernah redup.
No comments:
Post a Comment